INGINKAH
KAU DIMULIAKAN?
Fatimah
r.ha berkata kepada Rasulullah SAW : “Wahai Rasulullah,jika seseorang itu
dapat menjaga auratnya adalah manis dari pada madu,tetapi untuk mengamalkannya
adalah lebih halus daripada sehelai rambut karena untuk menjaga sehelai rambut
sangat sulit.”
Allah
SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman
Allah SWT :
وَمَا
كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ
يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
” Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak
pula bagi perempuan yang mu’minah,apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan,akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah
sesat,dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S.Al-Ahzab:36)
Keutamaan
berhijab bagi seorang perempuan sudah Allah SWT dan Rasulullah SAW sebutkan,apa
hikmah dibalik memakai kain yang menutupi keindahan tubuh seorang wanita? Yang
sebagian berfikir kain tersebut akan membuat panas,gerah,repot dan ribet
rasanya,tetapi kenapa perempuan-perempuan yang memakai jilbab tidak segera
melepasnya jika memang begitu buruknya atau tidak ada hikmah dari memakai
jilbab?
Saat
pertama kali ayat tentang berhijab turun dari Allah SWT :
“dan katakanlah kepada perempuan yang beriman,…dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,dan janganlah menampakkan auratnya…” (An-Nur 31), Para muslimah mengambil apa saja yang ada disekitar mereka,selendang,tirai,bahkan karung,untuk menutup auratnya.Karena yang memerintahkan bukan sekedar penasihat,bukan pula teman atau orang tua kita,tapi Allah SWT, Sang Maha Pencipta, Yang menciptakan kita,mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
“dan katakanlah kepada perempuan yang beriman,…dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,dan janganlah menampakkan auratnya…” (An-Nur 31), Para muslimah mengambil apa saja yang ada disekitar mereka,selendang,tirai,bahkan karung,untuk menutup auratnya.Karena yang memerintahkan bukan sekedar penasihat,bukan pula teman atau orang tua kita,tapi Allah SWT, Sang Maha Pencipta, Yang menciptakan kita,mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Dari
ayat tersebut dapat diambil hikmah salah satu keutamaan berhijab,yaitu iman.Karena
diawal ayat Allah SWT mengatakan ayat tersebut diperuntukkan bagi perempuan
beriman,maka salah satu keutamaan berhijab adalah ia merupakan bukti dari iman
kita kepada Allah SWT.Memakai jilbab/hijab adalah perintah Allah SWT,dan
menaati perintah Allah SWT adalah wujud iman dan wujud taqwamu.karena
pengertian dari taqwa itu sendiri adalah menaati perintah Allah dan menjauhkan
larangan-Nya.
Allah
SWT pun berfirman :
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,dan agar mereka tidak diganggu”.(Q.S. Al-Ahzab :59)
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,dan agar mereka tidak diganggu”.(Q.S. Al-Ahzab :59)
Dengan
memakai jilbab,wanita tersebut akan dikenali sebagai muslimah,wanita yang
beragama islam,yang mengenal nilai-nilai islam,yang juga mentaati perintah
Tuhan-Nya untuk berjilbab.Selain itu dengan berhijab seorang perempuan secara
tidak langsung menghormati dirinya,menahan diri dari perbuatan yang tidak
pantas dilakukan seorang muslimah,dan menjaga diri dari gangguan pandangan mata
orang lain yang mengagumi sosoknya.karena itu mereka pun tidak diganggu.Saat
seorang wanita tidak diganggu,kesuciannya pun terjaga dibalik
hijabnya,seperti yang Allah perintahkan dan isyaratkan dalam ayat-Nya :
وَإِذَا
سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ
أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka
(istri-istri Nabi),maka mintalah dari belakang tabir (hijab).Cara yang demikian
itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab:53)
Pernah
atau sering kita lihat wanita yang masih berpakaian minim,tanpa sadar,saat
mereka melakukan gerakan-gerakan yang dapat menyingkap auratnya,maka secara
otomatis tangan atau kesadarannya mencegahnya untuk terlihat,kenapa? karena
tanpa sadar mereka malu,karena hati kecilnya mengingkari meyingkapnya
aurat,karena memang fitrah dan kodrat wanita adalah menutup auratnya.Maka hijab
tidak lain adalah wujud malu seorang wanita muslimah,dan hal itu setara
dengan iman seseorang,dengan akhlak seseorang,seperti Rasulullah sabdakan :
‘”Malu itu adalah sebagian dari iman dan iman itu disurga”
“Malu dan iman itu bergandengan bersama,bila salah satunya
di angkat maka yang lainpun akan terangkat”
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak
islam itu adalah rasa malu”
Betapa
indahnya Allah ciptakan rasa malu pada hamba-Nya,bayangkan apa jadinya jika
tidak ada rasa malu pada diri kita?
Apabila
direnungi,hikmah hijab tidaklah hanya untuk diri sendiri,tetapi juga untuk
orang-orang di sekitarnya,orang -orang yang menyayangi dan
mengkhawatirkannya.Betapa kita sebagai anak akan memberikan rasa tenang pada
hati kedua ibu bapak kita jika anak perempuannya telah melindungi dirinya dengan
pakaian yang menyejukkan hati,sehingga ia tidak mudah diganggu orang-orang
fasik saat akan meninggalkan rumah.Begitu juga dengan suaminya.hatinya akan
lebih tentram jika istrinya hanya untuk dirinya,bahwa istrinya terjaga dari
pandangan pria-pria lain yang bukan muhrimnya.karena itu,dapat dikatakan hijab
selaras dengan pelindung dan perasaan cemburu yang merupakan
fitrah orang tua maupun suami,seorang lelaki sempurna yang tidak senang dengan
pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya.
Ali
bin Abi Thalib ra berkata : ” Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita
kalian berdesak-desakkan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non arab) di
pasar-pasar,tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan
pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.”
“Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman,..dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,dan janganlah menampakkan
auratnya..”
(Q.S. An-Nur : 31)
” Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,dan agar mereka tidak
diganggu.” (Q.S
Al-Ahzab : 59)
Saudariku,menutup
dan mengulurkan berbeda dengan membungkus,mengulurkan tidak hanya menutup
lembaran kulit.Alangkah sia-sianya jika yang kita lakukan hanya sekedar
membungkus,sedangkan perintah Allah tidak mungkin sia-sia.Dengan
membungkus,kulit memang tidak terlihat tapi tiap-tiap lekuk tubuh dan rambut
masih tergambar jelas,dibalik kain yang transparan atau kain yang ketat.Hikmah
berjilbab adalah mengangkat derajat seorang muslimah,bukan hanya sekedar
kulitnya tidak terlihat.Derajatnya diangkat dengan menjauhkannya dari syahwat
yang bukan muhrimnya,sehingga ia dinilai berdasarkan kecerdasan
pribadinya,kebaikan akhlaknya,tidak hanya sekedar tampilan luar atau bahkan
lekuk tubuhnya yang dapat hilang dengan sekejap jika Allah
berkehendak.Percayalah,Allah Yang Paling Tahu diri kita,apa yang baik dan apa
yang kita butuhkan,bahkan lebih dari kita sendiri.Betapa Allah menyayangimu,dan
betapa islam memuliakanmu wahai saudariku.
Sekarang
pertanyaannya, sayangkah kau pada dirimu? Inginkah kau dimuliakan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar